Sunday, October 20, 2013

Makna Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Taktik dalam suatu Model Pembelajaran Matematika



(bagian 1)
Di Indonesia terjadi suatu fenomena besar bahwa guru di sekolah-sekolah memilih model pembelajaran hanya karena model tersebut tertulis di buku atau bahkan mendengar sebutan orang lain. Jadi, penggunakan model pembelajaran tidak berdasarkan keadaan siswa dan segala sumber daya pendukung di kelas.  Ada kejadian, model/type pembelajaran tertentu yang diciptakan demi kepentingan satu penelitian malah diadopsi, seolah-olah model/type tersebut telah teruji efektif di sekolahnya. Ini salah kaprah. Yang benar adalah, guru menentukan model/type pembelajaran berdasarkan strategi, metode, teknik dan taktik yang sesuai dengan keadaan siswa di kelas, sesuai kondisi satuan pendidikan.

Pantas diakui bahwa hingga hari ini, banyak pendidik profesional (guru atau dosen) bingung membedakan makna pendekatan, strategi, metode, teknik dan  taktik pembelajaran. Apalagi jika dikaitkan dengan model/type pembelajaran, muncul kecenderungan bahwa model pembelajaran disamaartikan dengan  pendekatan pembelajaran. Memang istilah-istilah ini memiliki makna yang mirip. Berikut disajikan definisi sekaligus pengertian (disertai contoh) untuk memhami masing-masing istilah tersebut. 

1.         Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
 Ada dua jenis pendekatan pembelajaran yaitu:
a.     pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
b.      pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

2.         Strategi pembelajaran

Setelah pendekatan pembelajaran ditentukan, maka pendekatan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam Strategi Pembelajaran.
Untuk memahami strategi pembelajaran, pahami dahulu unsur-unsur umum strategi berikut ini.   Newman dan Logan (Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa
"strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien"
 
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Sanjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu:
(1)   exposition-discovery learning dan
(2)   group-individual learning (Rowntree dalam Wina Sanjaya, 2008).

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain,
strategi merupakan “a plan of operation achieving something
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” 
(Wina Sanjaya (2008).

3.         Metode pembelajaran

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
    1. ceramah;
    2. demonstrasi;
    3. diskusi;
    4. simulasi;
    5. laboratorium;
    6. pengalaman lapangan;
    7. brainstorming;
    8. debat,
    9. simposium, dan sebagainya.
 4.         Teknik Pembelajaran

Selanjutnya metode pembelajaran diatur ke dalam bentuk teknik dan taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
 
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, dan akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya sedikit. Demikian pula, dengan penggunaan metode observasi lapangan, digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

5.         Taktik Pembelajaran.

Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi bisa saja sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Taktik erat kaitannya dengan kepribadian guru dan juga perilaku siswa.Guru menyesuaikan taktik demi menyukseskan model pembelajaran. 

Contoh, siswa yang nakal dan suka usil diatasi dengan taktik memberi kepercayaan untuk menyelesaikan soal matematika di depan kelas. Atau bila siswa merasa cemas/takut matematika, kehilangan kepercayaan diri, merasa sangat tidak senang dengan matematika.  Situasi ini dapat diatasi dengan membuat situasi pembelajaran jadi riang-gembira, misalnya melalui humor, atau nyanyian atau permainan matematis tertentu. 

Dua guru walaupun menggunakan metode yang sama, bias saja dengan taktik yang berbeda. Misalnya, yang satu cenderung banyak diselingi humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat)

6.         Model Pembelajaran

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Oemar Hamalik (2010) menyatakan bahwa ada 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu:
(1) model interaksi sosial ;
(2) model proses informasi;
(3) model personal; dan
(4) model modifikasi tingkah laku.

Sudrajat (2008) membuat ilustrasi posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut sebagai berikut:


 

Ada juga istilah desain pembelajaran. Desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu.


Sumber:

Hamalik, Oemar.2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com. diunduh September 2013.




No comments:

Post a Comment