(bagian 1)
Di Indonesia terjadi suatu fenomena
besar bahwa guru di sekolah-sekolah memilih model pembelajaran hanya karena
model tersebut tertulis di buku atau bahkan mendengar sebutan orang lain. Jadi, penggunakan model pembelajaran tidak berdasarkan keadaan siswa
dan segala sumber daya pendukung di kelas. Ada kejadian, model/type pembelajaran tertentu
yang diciptakan demi kepentingan satu penelitian malah diadopsi, seolah-olah model/type
tersebut telah teruji efektif di sekolahnya. Ini salah kaprah. Yang benar
adalah, guru menentukan model/type pembelajaran berdasarkan strategi, metode,
teknik dan taktik yang sesuai dengan keadaan siswa di kelas, sesuai kondisi satuan pendidikan.
Pantas diakui bahwa hingga hari ini,
banyak pendidik profesional (guru atau dosen) bingung membedakan makna
pendekatan, strategi, metode, teknik dan
taktik pembelajaran. Apalagi jika dikaitkan dengan model/type
pembelajaran, muncul kecenderungan bahwa model pembelajaran disamaartikan
dengan pendekatan pembelajaran. Memang istilah-istilah
ini memiliki makna yang mirip. Berikut disajikan definisi sekaligus pengertian
(disertai contoh) untuk memhami masing-masing istilah tersebut.
1.
Pendekatan
Pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran adalah titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
Ada dua jenis pendekatan pembelajaran yaitu:
a. pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach)
b. pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
2.
Strategi
pembelajaran
Setelah pendekatan pembelajaran ditentukan, maka pendekatan tersebut selanjutnya
dijabarkan ke dalam Strategi
Pembelajaran.
Untuk memahami strategi
pembelajaran, pahami dahulu unsur-unsur umum strategi berikut ini. Newman dan Logan (Makmun, 2003) mengemukakan
empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
- Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
- Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
- Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur
tersebut adalah:
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
- Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
- Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya,
2008) mengemukakan bahwa
"strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien"
Selanjutnya, dengan mengutip
pemikiran J. R David, Wina Sanjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu:
(1) exposition-discovery
learning dan
(2) group-individual
learning (Rowntree dalam Wina Sanjaya,
2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan
cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya
masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode
pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain,
strategi merupakan “a plan of operation achieving
something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something”
(Wina Sanjaya (2008).
3.
Metode
pembelajaran
Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
- ceramah;
- demonstrasi;
- diskusi;
- simulasi;
- laboratorium;
- pengalaman lapangan;
- brainstorming;
- debat,
- simposium, dan sebagainya.
4.
Teknik
Pembelajaran
Selanjutnya metode pembelajaran diatur ke dalam bentuk teknik dan taktik
pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, dan akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya sedikit. Demikian pula, dengan penggunaan metode observasi
lapangan, digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong
aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
5.
Taktik
Pembelajaran.
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi
bisa saja sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Taktik erat
kaitannya dengan kepribadian guru dan juga perilaku siswa.Guru menyesuaikan taktik demi menyukseskan model pembelajaran.
Contoh, siswa yang nakal dan suka usil diatasi
dengan taktik memberi kepercayaan untuk menyelesaikan soal matematika di depan
kelas. Atau bila siswa merasa cemas/takut matematika, kehilangan kepercayaan diri, merasa sangat
tidak senang dengan matematika. Situasi ini dapat diatasi dengan membuat situasi pembelajaran jadi
riang-gembira, misalnya melalui humor, atau nyanyian atau permainan matematis tertentu.
Dua guru walaupun menggunakan metode
yang sama, bias saja dengan taktik yang berbeda. Misalnya, yang satu cenderung
banyak diselingi humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang
memiliki sense of humor, tetapi lebih
banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai
bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari
masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian
dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah
ilmu sekaligus juga seni (kiat)
6.
Model
Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi,
metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Oemar Hamalik (2010) menyatakan
bahwa ada 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu:
(1)
model interaksi sosial ;
(2)
model proses informasi;
(3)
model personal; dan
(4)
model modifikasi tingkah laku.
Sudrajat
(2008)
membuat ilustrasi posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut sebagai
berikut:
Ada juga istilah desain pembelajaran.
Desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem
lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu.
Sumber:
Hamalik, Oemar.2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Senjaya,
Wina. 2008. Strategi Pembelajaran;
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com.
diunduh September 2013.
No comments:
Post a Comment